ceritasinopsis.blogspot.com | Seorang pelayan mendekati Razia. Sambil berbisik dia mengingatkannya kalau Razia harus menemui anak Nizammudin. Keduanya saling berbisik. Shamshad Begum melihat itu dan menatap Razia dengan tatapan tajam. Razia pura-pura tersenyum dan menyuruh pelayan pergi. Dia kemudian duduk manis di kursinya.
Acara pun di mulai. Semua terlihat menikmati, hanya Qutub Begum yang terlihat gelisah. Dia sedang menunggu kedatangan Sultan Iltutmish dengan cemas. Razia tersenyum penuh pengertian melihat ibunya dan berkata kalau dirinya akan membuat ibunya gembira karena dia layak mendapatkannya.
Di luar seorang wanita memasuki istana dengan langkah kaki berjejak darah dengan sebuah jubah di tanganya..
Perayaan di mulai ketika Sultan tiba. Para penari menari dengan sangat indah di hadapan sultan. Sesekali Qutub Begum melirik suaminya dan berbisik, sultan membalasnya sambil senyum. Razia yang melihat itu melancarkan suasana dengan memberitahu Sultan kalau ibunya telah menulis sebuah puisi untuknya. Qutub Begun bertanya bagaimana Razia bisa tahu apa yang ada di hatinya? Razia meminta ibunya membacakan puisi yang tertulis di telapak tanganya. Shamshad berkata kalau dia tidak tahu Qutub punya bakat penyair, dia menyuruh putrinya membacakannya. Sultan juga menyuruhnya. Qutub begum membacakan puisinya...
Tapi dari arah pintu, seorang wanita dengan penampilan tidak layak memasuki aula perayaan sambil membacakan puisinya. Semua wanita merasa terganggu dan terlihat kesal mendengar suaranya. Wanita itu berjalan kearah Sultan dengan gontai seperti orang mabuk, dia hampir jatuh, ketika Sultan cepat-cepat berjalan kearahnya dan memegangi dia. Wanita itu adalah Shah Turkan, seorang wanita penghibur dari Lahore yang punya hubungan spesial dengan Sultan Iltutmish. Shamshad Begum mencoba menghentikan Shah Turkan, tapi Sultan melarangnya. Shah Turkan berkata kalau dia datang untuk memberikan Kaftan padanya dan meminta dia agar memakainya. Sultan dengan lembut bertanya apakah dia datang dengan berjalan kaki dari Lahore? Shah Turkan menjawab, untuk Sultan dia bisa memberikan nyawanya. Shah hampir jatuh lagi, tapi Sultan cepat-cepat memeganginya lagi. Semua orang kembali terkejut. Shah Turkan kembali membaca puisinya dan meminta Sultan memakai Kaftan yang di bawanya. Sultan menjawab kalau dia akan memakainya, lalu dengan sedikit cemas Sultan menyuruh pelayan memanggilkan tabib. Melihat adegan itu, Qutub Begum merasa sedih dan terhina, dia mengosok tanganya dengan kuku untuk membuang puisi itu. Darah mulai keluar dari lukanya.
Acara pun di mulai. Semua terlihat menikmati, hanya Qutub Begum yang terlihat gelisah. Dia sedang menunggu kedatangan Sultan Iltutmish dengan cemas. Razia tersenyum penuh pengertian melihat ibunya dan berkata kalau dirinya akan membuat ibunya gembira karena dia layak mendapatkannya.
Di luar seorang wanita memasuki istana dengan langkah kaki berjejak darah dengan sebuah jubah di tanganya..
Perayaan di mulai ketika Sultan tiba. Para penari menari dengan sangat indah di hadapan sultan. Sesekali Qutub Begum melirik suaminya dan berbisik, sultan membalasnya sambil senyum. Razia yang melihat itu melancarkan suasana dengan memberitahu Sultan kalau ibunya telah menulis sebuah puisi untuknya. Qutub Begun bertanya bagaimana Razia bisa tahu apa yang ada di hatinya? Razia meminta ibunya membacakan puisi yang tertulis di telapak tanganya. Shamshad berkata kalau dia tidak tahu Qutub punya bakat penyair, dia menyuruh putrinya membacakannya. Sultan juga menyuruhnya. Qutub begum membacakan puisinya...
Tapi dari arah pintu, seorang wanita dengan penampilan tidak layak memasuki aula perayaan sambil membacakan puisinya. Semua wanita merasa terganggu dan terlihat kesal mendengar suaranya. Wanita itu berjalan kearah Sultan dengan gontai seperti orang mabuk, dia hampir jatuh, ketika Sultan cepat-cepat berjalan kearahnya dan memegangi dia. Wanita itu adalah Shah Turkan, seorang wanita penghibur dari Lahore yang punya hubungan spesial dengan Sultan Iltutmish. Shamshad Begum mencoba menghentikan Shah Turkan, tapi Sultan melarangnya. Shah Turkan berkata kalau dia datang untuk memberikan Kaftan padanya dan meminta dia agar memakainya. Sultan dengan lembut bertanya apakah dia datang dengan berjalan kaki dari Lahore? Shah Turkan menjawab, untuk Sultan dia bisa memberikan nyawanya. Shah hampir jatuh lagi, tapi Sultan cepat-cepat memeganginya lagi. Semua orang kembali terkejut. Shah Turkan kembali membaca puisinya dan meminta Sultan memakai Kaftan yang di bawanya. Sultan menjawab kalau dia akan memakainya, lalu dengan sedikit cemas Sultan menyuruh pelayan memanggilkan tabib. Melihat adegan itu, Qutub Begum merasa sedih dan terhina, dia mengosok tanganya dengan kuku untuk membuang puisi itu. Darah mulai keluar dari lukanya.
Razia yang juga melihat adegan itu sangat marah dan kesal. Pada pelayan Razia berkata kalau Shah Turkan telah menghancurkan hidup ibunya dan dirinya tak akan mengampuni dia.
Sultan menemani Shah Turkan di kamarnya. Shah turkan merayu Sultan dengan kata-kata yang mengoda. Sultan tergiur padanya. Maka kemesraan merekapun berlanjut.
Sementara itu, Qutub begum meluapkan emosi di kamarnya. Dia menangis dan memecahkan barang-barang sambil menyumpahi Shah Turkan karena telah merusak perayaan Id nya bersama suami. Shamshad Begum datang mencoba menenangkan Qutub. Shamshad meminta Qutub berhenti menangis. Qutub begum dengan sedih menyahut, bagaimana dirinya bisa tenang melihat suaminya di pangkuan seorang pelacur. Shamshad Begum berkata, "kalau mereka sudah berhubungan selama 20 tahun, kenapa dia baru bereaksi sekarang?" Qutub dengan perasaan kecewa dan sesal berkata kalau selama ini wanita itu di Lahore dan sekarang dia datang ke Delhi, tapi dirinya tak bisa melakukan apa-apa bahkan setelah menjadi ratu.
Shamsha Begum meminta Qutub mengontrol dirinya dan bersikap seperti seorang ratu, dengan cara itu dia akan bisa menunjukan pada wanita itu di mana tempatnya. Shamshad yakin Shah Turkan datang karena beberapa kepentingan dan akan memikat Sultan dengan segala tipu dayanya. Mereka harus membuka mata lebar-lebar dan waspada kapan dia akan menunjukan siapa sifat aslinya
Sultan menemani Shah Turkan di kamarnya. Shah turkan merayu Sultan dengan kata-kata yang mengoda. Sultan tergiur padanya. Maka kemesraan merekapun berlanjut.
Sementara itu, Qutub begum meluapkan emosi di kamarnya. Dia menangis dan memecahkan barang-barang sambil menyumpahi Shah Turkan karena telah merusak perayaan Id nya bersama suami. Shamshad Begum datang mencoba menenangkan Qutub. Shamshad meminta Qutub berhenti menangis. Qutub begum dengan sedih menyahut, bagaimana dirinya bisa tenang melihat suaminya di pangkuan seorang pelacur. Shamshad Begum berkata, "kalau mereka sudah berhubungan selama 20 tahun, kenapa dia baru bereaksi sekarang?" Qutub dengan perasaan kecewa dan sesal berkata kalau selama ini wanita itu di Lahore dan sekarang dia datang ke Delhi, tapi dirinya tak bisa melakukan apa-apa bahkan setelah menjadi ratu.
Shamsha Begum meminta Qutub mengontrol dirinya dan bersikap seperti seorang ratu, dengan cara itu dia akan bisa menunjukan pada wanita itu di mana tempatnya. Shamshad yakin Shah Turkan datang karena beberapa kepentingan dan akan memikat Sultan dengan segala tipu dayanya. Mereka harus membuka mata lebar-lebar dan waspada kapan dia akan menunjukan siapa sifat aslinya
Silahkan untuk yang ingin membaca lebih lengkapnya cerita Razia Sultan full Episode
Baca juga Sinopsis Lengkap Razia Sultan :
Sinopsis Razia Sultan Episode 4
Sinopsis Razia Sultan Episode 5
Sinopsis Razia Sultan Episode 6
Sinopsis Razia Sultan Episode 7
Sinopsis Razia Sultan Episode 8
Sinopsis Razia Sultan Episode 9
Sinopsis Razia Sultan Episode 10
Sinopsis Razia Sultan Episode 11
Sinopsis Razia Sultan Episode 19
Sinopsis Razia Sultan Episode 20
Sinopsis Razia Sultan Episode 12
Sinopsis Razia Sultan Episode 13
Sinopsis Razia Sultan Episode 14
Sinopsis Razia Sultan Episode 15
Baca juga : Sinopsis Lengkap Razia Sultan
Baca juga Sinopsis Lengkap Razia Sultan :
Sinopsis Razia Sultan Episode 4
Sinopsis Razia Sultan Episode 5
Sinopsis Razia Sultan Episode 6
Sinopsis Razia Sultan Episode 7
Sinopsis Razia Sultan Episode 8
Sinopsis Razia Sultan Episode 9
Sinopsis Razia Sultan Episode 10
Sinopsis Razia Sultan Episode 11
Sinopsis Razia Sultan Episode 19
Sinopsis Razia Sultan Episode 20
Sinopsis Razia Sultan Episode 12
Sinopsis Razia Sultan Episode 13
Sinopsis Razia Sultan Episode 14
Sinopsis Razia Sultan Episode 15
Baca juga : Sinopsis Lengkap Razia Sultan
ConversionConversion EmoticonEmoticon