ceritasinopsis.blogspot.com | Chanakya Acharya bermimpi, ia melihat Raja Chandragupt dalam bentuk seekor singa. Radhagupt mengatakan bahwa itu berarti suatu pertanda bahaya, kemudian Chanakya sendiri berkata bahwa itu merupakan suatu tanda akan adanya kejadian penting.
Raja Bindusara, Pangeran Justin beserta yang lainnya sedang balapan berkuda. Kemudian Raja Bindusara dan Pangeran Justin berusaha mengambil benda yang digunakan untuk perlombaan itu. Dan Raja Bindusara pun berhasil mengambilnya, namun setelah itu Pangeran Justin merebutnya. Kemudian ada seorang wanita memakai cadar (bernama Noor Khorasan) menyusul mereka dari belakang dan merebut benda tsb dari Justin. Tak lama setelah itu, Raja Bindusara merebutnya kembali dari Noor hingga akhirnya Raja Bindusara lah yang menang. Ibu Ratu Helena dan Permaisuri Charumitra yang sejak tadi menyaksikannya merasa senang.
Mir Khorasan (ayah Noor) bersedia menikahkan putrinya dengan Raja Bindusara. Raja Bindusara pun menyetujuinya karena dianggap ini akan menguntungkan Dinasti Maurya atau kerajaan Magadh. Permaisuri Charumitra sedih, namun Ibu Ratu Helena meyakinkan bahwa meski Raja mempunyai banyak istri namun hanya akan ada satu istri yang paling istimewa dan ratu itu adalah yang mempunyai/
melahirkan Putra Mahkota.
Chanakya merasa bahwa ini memang akan menguntungkan Dinasti Maurya. Namun penyatuan kerajaan Magadh dan Khorasan akan (memungkinkan) Khorasan menguasai Bindusara (karena Khorasan adalah orang yang jahat).
Raja Bindusara akan pergi berburu, Chanakya mengingatkan bahwa mungkin diluar sana akan berbahaya karena Raja mempunyai musuh. Raja Bindusara justru merasa senang jika ia mempunyai musuh karena itu terbukti bahwa ia telah berhasil memimpin rakyatnya.
Raja Bindusara pun pergi berburu bersama Putra Mahkota Khorasan dan prajurit lainnya. Ia berhasil memburu seorang babi. Namun setelah itu ada yang yang menyerang mereka, Raja Bindusara terkena panahan di dadanya, kemudian Putra Mahkota Khorasan menyuruh Raja Bindusara agar segera pergi menyelamatkan diri. Raja Bindusara pun pergi namun Putra Mahkota Khorasan mati terbunuh.
Raja Bindusara pergi ke dekat air terjun dengan kondisi sekarat. Tak lama setelah itu ada yang menyerangnya sehingga sang Raja pun terjatuh.
Amatya Ugrasen membawakan seguci darah beserta pedang untuk Ibu Ratu Helena. Kemudian Ibu Ratu Helena mengatakan bahwa ia tidak menginginkan itu melainkan kepala Bindusara.
Kabar tentang Raja Bindusara pun menyebar. Chanakya menemui Mir Khorasan yang sedang berduka atas kematian Putranya, kemudian mengajaknya untuk mencari Bindusara. Awalnya Mir Khorasan tidak mau namun Chanakya meyakinkan bahwa jika ia sendiri belum melihat jasadnya Bindusara maka ia menganggap bahwa Bindusara masih hidup. Akhirnya Mir Khorasan bersedia demi Putrinya, Noor.
Sementara itu, Raja Bindusara berhasil diselamatkan oleh Shubradangi dan teman-temannya setelah sebelumnya ditemukan mengapung di air. Beberapa hari kemudian keadaan Raja Bindusara lebih baik dari sebelumnya, ia melihat Shubradangi mengajarkan kepada anak-anak tentang kebaikan (dari kitab), setelah itu Raja pun memutuskan untuk pergi tanpa berpamitan. Shubradangi mencari Bindusara dan ia menemukannya di dekat air terjun. Disitu mereka berbincang-bincang dan rupanya Raja Bindusara tertarik padanya karena ia cantik dan juga pintar. Raja Bindusara memberinya nama DHARMA, dan ia pun melamarnya. Dharma menerima lamaran Raja Bindusara.
Raja Bindusara dan Dharma menikah. Beberapa hari kemudian, Mir Khorasan berhasil menemukan Raja Bindusara. Raja Bindusara mengarahkan tombaknya ke arah Mir Khorasan. Kemudian Mir Khorasan menjelaskan bahwa putranya telah mati dan bla bla bla. Dharma mendengar perkataan Mir Khorasan, kemudian ia menyarankan agar Raja Bindu kembali untuk menjalankan kewajibannya karena Magadh sedang kacau karena kekosongan pemimpin. Raja Bindusara pun berjanji pada Dharma bahwa ia akan kembali menjemputnya.
Di istana, sedang membicarakan tentang kebakaran yang terjadi di Magadh, kemudian Amatya Ugrasen menyarankan agar kerajaan Magadh menunjuk pemimpin mereka yang baru. Sesuai dengan tradisi dan dalam keadaan mendesak, Justin pun dipilih untuk itu. Ibu Ratu Helena senang.
Justin akan dinobatkan sebagai Raja Magadh namun dihentikan oleh Mir Khorasan. Semua terkejut namun juga senang (kecuali Ibu Ratu Helena, Amatya Ugrasen dan Justin) ketika Raja Bindusara muncul dan kembali. Lalu Bindusara menduduki singgasana dan Ibu Ratu memakaikannya mahkota. Kemudian Chanakya datang dengan membawa pelaku yang ikut terlibat dalam penyerangan terhadap Raja Bindusara. Namun belum sempat mengatakan dalang dibalik semua itu, si pelaku mati akibat racun mematikan. Ibu Ratu mengatakan bahwa racun itu berasal dari tanda yang ada di kening Raja Bindusara. Kemudian terjadi perdebatan antara Chanakya dan Ibu Ratu Helena tentang racun itu yang berasal dari Durdhara, ibu kandung Bindusara.
Chanakya mengatakan bahwa ia mengirim racun itu untuk Durdhara dan terpaksa membunuh Durdhara demi menyelamatkan Bindusara.
Raja Bindusara dan Noor telah menikah. Disaat ia bersama Noor, ia teringat dengan Dharma.
Kemudian Raja Bindusara mengatakan bahwa ia tidak bisa mencintai Noor karena cintanya sudah diberikan pada Dharma.
Noor Khorasan sangat sedih lalu ia menceritakannya pada ayahnya, Mir Khorasan. Demi kebahagiaan putrinya, Mir Khorasan pun berencana untuk menyingkirkan Dharma.
Dharma tengah mengandung. Kemudian Mir Khorasan beserta prajuritnya datang menemuinya, Dharma mengira bahwa mereka akan menjemputnya. Namun justru Dharma diserang, ayahnya Dharma menghentikan mereka namun ayah Dharma malah dibunuh.
Dharma berlari dan mereka mengejarnya. Dharma berlindung di rumahnya lalu mengunci rumahnya. Ia kesakitan karena habis berlari. Dharma membaringkan tubuhnya sambil teriak kesakitan, kemudian Mir Khorasan menyuruh prajuritnya untuk membakar rumah itu. Dharma berdoa pada Dewa agar diberi perlindungan, tak lama kemudian seekor singa muncul.
Dharma melahirkan seorang putra, ia memberinya nama ASHOK.
VERSI KEDUA
Scene 1
sulih suara mengatakan bahwa ini bukan cerita tapi hidup dari ashoka prajurit, yang memerintah magdh selama 36 tahun, dan pejuang besar sejarah, itu chandra ayah mukat Morea adalah singa, ia meninggalkan takhta sehingga bindu Saar menjadi raja magdh, Chadra gupat menikah helena, t membuat banyak orang musuh magdh, musuh yang sendiri, sesuatu yang unik yang akan terjadi.
Sebuah pintu aula besar akan dibuka, seorang imam datang dan melihat tahta, singa datang ke sana dan menyerang imam ... itu berubah menjadi mimpinya. berbaring di kamar terisolasi dan tegang. hamba (radha Gupt) datang dan bertanya apa yang terjadi Achari? Imam Achari mengatakan saya melihat dia seperti singa, Achari mengatakan untuk Radha waktu yang akan memberitahu apa yang akan terjadi tapi yang jelas bahwa sesuatu akan terjadi.
Vindu Saar di champagarh, dia siap untuk pertandingan yang diatur oleh Khurasan, tim melawan tim nya justin itu saudaranya, Bindu ibu helena ada juga, bindu Saar istri pertama queen charumitra dan guru juga ada. apa yang akan dilakukan menyamar dari permainan ini adalah untuk dilihat, permainan dua tim harus berjalan pada kuda dan harus mengumpulkan kain dari tanah. pertama Vindu mengumpulkan kain dari tanah tapi justin berjalan pada kuda dan mengambil kain dari bindu, seseorang kerudung putih datang dari belakang kuda dan mengambil kain dari justin, ia adalah seorang gadis (Noor), kemudian Bindu datang ke depan di atas kuda dan datang dekat kudanya, ia mencoba untuk merebut kain dari dia, keduanya mengendarai kuda tinggi, garis finish sudah dekat, semua tegang ... dan kain yang menyambar oleh bindu Saar. ia melewati garis finish dan anggur, semua applauds baginya, wanita melepas kerudungnya dan tersenyum juga. Bindu kain hadir di kaki Helena, dia mengatakan saya bangga bahwa Anda memenangkan lagi kehilangan dari dinasti Suite Morea gadis doesnt, queen mengatakan saya bangga bahwa Anda memberi saya menghormati sebagai ibu bindu Samraj, bindu mengatakan bahwa saya harus belajar apa yang ibu dari Anda saja, saya menghormati Anda dan saya bangga bahwa Anda adalah ibu saya. mir Khurasan mengumumkan bahwa semua senjata, semua kekayaan saya diberikan kepada Bindu, katanya anak saya Noor akan menikah Bindu Saar sekarang, mir Khurasan mengucapkan selamat Noor, Noor mengatakan sekarang saya akan menjadi ratu dari magdh dan ratu hati bindu ini, helena mengatakan untuk charumitra bindu yang menikahi Noor bukan karena dia cantik tapi dia dari keluarga yang berpengaruh, mereka memberikan kekuatan untuk magdh, guru mengatakan dia benar, charumitra Anda adalah ibu dari anak bindu ini yuvraj sushim, Anda queen utama nya.
Imam achari membaca surat bindu sar menikah, katanya Khurasan memberikan segalanya untuk putrinya dalam pernikahan, Radha mengatakan ini adalah mendukung magdh, dia sangat kuat. Achari mengatakan mencoba untuk memahami bahwa politik, Khurasan ingin mengontrol magdh dengan menikahi putrinya untuk bindu sar, irani tidak kurang Persia datang juga.
helena mengatakan untuk guru yang Bindu sar akan untuk berburu, menjaga fo dia, guru mengatakan jangan khawatir kami akan merawatnya. Achari dengan kelompoknya imam datang ada, bindu mengatakan aku pergi berburu fro, Anda bisa diberitahu bahwa Anda datang, Achari mengatakan bahwa segala sesuatu adalah dalam bahaya, berburu untuk hal-hal lain yang terjadi juga, dan misinya adalah untuk mendapatkan tahta magdh, Bindu mengatakan saya terkejut mendengarkan bahwa saya memiliki musuh juga, tapi ini menunjukkan bahwa saya baik di magdh, jangan khawatir, magdh tidak terlalu lemah sehingga saya akan mendapatkan diburu, Anda merawat, saya akan datang setelah berburu, dia meninggalkan , Achari yang tegang.
Baca juga Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat :
Baca juga : Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat
Raja Bindusara, Pangeran Justin beserta yang lainnya sedang balapan berkuda. Kemudian Raja Bindusara dan Pangeran Justin berusaha mengambil benda yang digunakan untuk perlombaan itu. Dan Raja Bindusara pun berhasil mengambilnya, namun setelah itu Pangeran Justin merebutnya. Kemudian ada seorang wanita memakai cadar (bernama Noor Khorasan) menyusul mereka dari belakang dan merebut benda tsb dari Justin. Tak lama setelah itu, Raja Bindusara merebutnya kembali dari Noor hingga akhirnya Raja Bindusara lah yang menang. Ibu Ratu Helena dan Permaisuri Charumitra yang sejak tadi menyaksikannya merasa senang.
Mir Khorasan (ayah Noor) bersedia menikahkan putrinya dengan Raja Bindusara. Raja Bindusara pun menyetujuinya karena dianggap ini akan menguntungkan Dinasti Maurya atau kerajaan Magadh. Permaisuri Charumitra sedih, namun Ibu Ratu Helena meyakinkan bahwa meski Raja mempunyai banyak istri namun hanya akan ada satu istri yang paling istimewa dan ratu itu adalah yang mempunyai/
melahirkan Putra Mahkota.
Chanakya merasa bahwa ini memang akan menguntungkan Dinasti Maurya. Namun penyatuan kerajaan Magadh dan Khorasan akan (memungkinkan) Khorasan menguasai Bindusara (karena Khorasan adalah orang yang jahat).
Raja Bindusara akan pergi berburu, Chanakya mengingatkan bahwa mungkin diluar sana akan berbahaya karena Raja mempunyai musuh. Raja Bindusara justru merasa senang jika ia mempunyai musuh karena itu terbukti bahwa ia telah berhasil memimpin rakyatnya.
Raja Bindusara pun pergi berburu bersama Putra Mahkota Khorasan dan prajurit lainnya. Ia berhasil memburu seorang babi. Namun setelah itu ada yang yang menyerang mereka, Raja Bindusara terkena panahan di dadanya, kemudian Putra Mahkota Khorasan menyuruh Raja Bindusara agar segera pergi menyelamatkan diri. Raja Bindusara pun pergi namun Putra Mahkota Khorasan mati terbunuh.
Raja Bindusara pergi ke dekat air terjun dengan kondisi sekarat. Tak lama setelah itu ada yang menyerangnya sehingga sang Raja pun terjatuh.
Amatya Ugrasen membawakan seguci darah beserta pedang untuk Ibu Ratu Helena. Kemudian Ibu Ratu Helena mengatakan bahwa ia tidak menginginkan itu melainkan kepala Bindusara.
Kabar tentang Raja Bindusara pun menyebar. Chanakya menemui Mir Khorasan yang sedang berduka atas kematian Putranya, kemudian mengajaknya untuk mencari Bindusara. Awalnya Mir Khorasan tidak mau namun Chanakya meyakinkan bahwa jika ia sendiri belum melihat jasadnya Bindusara maka ia menganggap bahwa Bindusara masih hidup. Akhirnya Mir Khorasan bersedia demi Putrinya, Noor.
Sementara itu, Raja Bindusara berhasil diselamatkan oleh Shubradangi dan teman-temannya setelah sebelumnya ditemukan mengapung di air. Beberapa hari kemudian keadaan Raja Bindusara lebih baik dari sebelumnya, ia melihat Shubradangi mengajarkan kepada anak-anak tentang kebaikan (dari kitab), setelah itu Raja pun memutuskan untuk pergi tanpa berpamitan. Shubradangi mencari Bindusara dan ia menemukannya di dekat air terjun. Disitu mereka berbincang-bincang dan rupanya Raja Bindusara tertarik padanya karena ia cantik dan juga pintar. Raja Bindusara memberinya nama DHARMA, dan ia pun melamarnya. Dharma menerima lamaran Raja Bindusara.
Raja Bindusara dan Dharma menikah. Beberapa hari kemudian, Mir Khorasan berhasil menemukan Raja Bindusara. Raja Bindusara mengarahkan tombaknya ke arah Mir Khorasan. Kemudian Mir Khorasan menjelaskan bahwa putranya telah mati dan bla bla bla. Dharma mendengar perkataan Mir Khorasan, kemudian ia menyarankan agar Raja Bindu kembali untuk menjalankan kewajibannya karena Magadh sedang kacau karena kekosongan pemimpin. Raja Bindusara pun berjanji pada Dharma bahwa ia akan kembali menjemputnya.
Di istana, sedang membicarakan tentang kebakaran yang terjadi di Magadh, kemudian Amatya Ugrasen menyarankan agar kerajaan Magadh menunjuk pemimpin mereka yang baru. Sesuai dengan tradisi dan dalam keadaan mendesak, Justin pun dipilih untuk itu. Ibu Ratu Helena senang.
Justin akan dinobatkan sebagai Raja Magadh namun dihentikan oleh Mir Khorasan. Semua terkejut namun juga senang (kecuali Ibu Ratu Helena, Amatya Ugrasen dan Justin) ketika Raja Bindusara muncul dan kembali. Lalu Bindusara menduduki singgasana dan Ibu Ratu memakaikannya mahkota. Kemudian Chanakya datang dengan membawa pelaku yang ikut terlibat dalam penyerangan terhadap Raja Bindusara. Namun belum sempat mengatakan dalang dibalik semua itu, si pelaku mati akibat racun mematikan. Ibu Ratu mengatakan bahwa racun itu berasal dari tanda yang ada di kening Raja Bindusara. Kemudian terjadi perdebatan antara Chanakya dan Ibu Ratu Helena tentang racun itu yang berasal dari Durdhara, ibu kandung Bindusara.
Chanakya mengatakan bahwa ia mengirim racun itu untuk Durdhara dan terpaksa membunuh Durdhara demi menyelamatkan Bindusara.
Raja Bindusara dan Noor telah menikah. Disaat ia bersama Noor, ia teringat dengan Dharma.
Kemudian Raja Bindusara mengatakan bahwa ia tidak bisa mencintai Noor karena cintanya sudah diberikan pada Dharma.
Noor Khorasan sangat sedih lalu ia menceritakannya pada ayahnya, Mir Khorasan. Demi kebahagiaan putrinya, Mir Khorasan pun berencana untuk menyingkirkan Dharma.
Dharma tengah mengandung. Kemudian Mir Khorasan beserta prajuritnya datang menemuinya, Dharma mengira bahwa mereka akan menjemputnya. Namun justru Dharma diserang, ayahnya Dharma menghentikan mereka namun ayah Dharma malah dibunuh.
Dharma berlari dan mereka mengejarnya. Dharma berlindung di rumahnya lalu mengunci rumahnya. Ia kesakitan karena habis berlari. Dharma membaringkan tubuhnya sambil teriak kesakitan, kemudian Mir Khorasan menyuruh prajuritnya untuk membakar rumah itu. Dharma berdoa pada Dewa agar diberi perlindungan, tak lama kemudian seekor singa muncul.
Dharma melahirkan seorang putra, ia memberinya nama ASHOK.
VERSI KEDUA
Scene 1
sulih suara mengatakan bahwa ini bukan cerita tapi hidup dari ashoka prajurit, yang memerintah magdh selama 36 tahun, dan pejuang besar sejarah, itu chandra ayah mukat Morea adalah singa, ia meninggalkan takhta sehingga bindu Saar menjadi raja magdh, Chadra gupat menikah helena, t membuat banyak orang musuh magdh, musuh yang sendiri, sesuatu yang unik yang akan terjadi.
Sebuah pintu aula besar akan dibuka, seorang imam datang dan melihat tahta, singa datang ke sana dan menyerang imam ... itu berubah menjadi mimpinya. berbaring di kamar terisolasi dan tegang. hamba (radha Gupt) datang dan bertanya apa yang terjadi Achari? Imam Achari mengatakan saya melihat dia seperti singa, Achari mengatakan untuk Radha waktu yang akan memberitahu apa yang akan terjadi tapi yang jelas bahwa sesuatu akan terjadi.
Vindu Saar di champagarh, dia siap untuk pertandingan yang diatur oleh Khurasan, tim melawan tim nya justin itu saudaranya, Bindu ibu helena ada juga, bindu Saar istri pertama queen charumitra dan guru juga ada. apa yang akan dilakukan menyamar dari permainan ini adalah untuk dilihat, permainan dua tim harus berjalan pada kuda dan harus mengumpulkan kain dari tanah. pertama Vindu mengumpulkan kain dari tanah tapi justin berjalan pada kuda dan mengambil kain dari bindu, seseorang kerudung putih datang dari belakang kuda dan mengambil kain dari justin, ia adalah seorang gadis (Noor), kemudian Bindu datang ke depan di atas kuda dan datang dekat kudanya, ia mencoba untuk merebut kain dari dia, keduanya mengendarai kuda tinggi, garis finish sudah dekat, semua tegang ... dan kain yang menyambar oleh bindu Saar. ia melewati garis finish dan anggur, semua applauds baginya, wanita melepas kerudungnya dan tersenyum juga. Bindu kain hadir di kaki Helena, dia mengatakan saya bangga bahwa Anda memenangkan lagi kehilangan dari dinasti Suite Morea gadis doesnt, queen mengatakan saya bangga bahwa Anda memberi saya menghormati sebagai ibu bindu Samraj, bindu mengatakan bahwa saya harus belajar apa yang ibu dari Anda saja, saya menghormati Anda dan saya bangga bahwa Anda adalah ibu saya. mir Khurasan mengumumkan bahwa semua senjata, semua kekayaan saya diberikan kepada Bindu, katanya anak saya Noor akan menikah Bindu Saar sekarang, mir Khurasan mengucapkan selamat Noor, Noor mengatakan sekarang saya akan menjadi ratu dari magdh dan ratu hati bindu ini, helena mengatakan untuk charumitra bindu yang menikahi Noor bukan karena dia cantik tapi dia dari keluarga yang berpengaruh, mereka memberikan kekuatan untuk magdh, guru mengatakan dia benar, charumitra Anda adalah ibu dari anak bindu ini yuvraj sushim, Anda queen utama nya.
Imam achari membaca surat bindu sar menikah, katanya Khurasan memberikan segalanya untuk putrinya dalam pernikahan, Radha mengatakan ini adalah mendukung magdh, dia sangat kuat. Achari mengatakan mencoba untuk memahami bahwa politik, Khurasan ingin mengontrol magdh dengan menikahi putrinya untuk bindu sar, irani tidak kurang Persia datang juga.
helena mengatakan untuk guru yang Bindu sar akan untuk berburu, menjaga fo dia, guru mengatakan jangan khawatir kami akan merawatnya. Achari dengan kelompoknya imam datang ada, bindu mengatakan aku pergi berburu fro, Anda bisa diberitahu bahwa Anda datang, Achari mengatakan bahwa segala sesuatu adalah dalam bahaya, berburu untuk hal-hal lain yang terjadi juga, dan misinya adalah untuk mendapatkan tahta magdh, Bindu mengatakan saya terkejut mendengarkan bahwa saya memiliki musuh juga, tapi ini menunjukkan bahwa saya baik di magdh, jangan khawatir, magdh tidak terlalu lemah sehingga saya akan mendapatkan diburu, Anda merawat, saya akan datang setelah berburu, dia meninggalkan , Achari yang tegang.
Baca juga Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat :
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode 2
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode 4
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode 6
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode 9
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode11
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode13
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode16
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode18
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode19
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode20
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode21
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode23
Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat Episode25
Baca juga : Sinopsis Lengkap Ashoka Samrat
ConversionConversion EmoticonEmoticon